Retreat Awal
Apa dan Bagaimana Retreat Awal
Pada
permulaan orang dilahirkan, hidup dan terakhir adalah mati. Melalui perjalanan panjang semenjak
kelahiran, seseorang melewati perjalanan hidup yang berliku. Ada senang, ada
susah, ada sakit dan sehat, memiliki dan kehilangan dan terakhir kemudian ada
kematian. Bisa secara raga ( mati badan) dan juga ada kematian secara rohani.
Inilah yang kemudian kita alami, siapa saja tanpa memandang siapapun itu,
secara fisik, social maupun budaya. Dan tidak juga memperdulikan latar belakang
agama ataupun tingkatannya, biarawan/biarawati, awam ataupun orang yang tidak
beragama sekalipun. ["Aku datang
supaya mereka memiliki hidup secara berlimpah-limpah" (Yoh 10:10)]
Dalam
kacamata kita sebagai orang Katolik, kita menikmati sajian diatas dengan
penambahan yang namanya Pembaptisan.
Ada pembaptisan bayi dan ada pula pembaptisan dewasa. Disini, cinta kasih Allah
dan kasih manusia disatukan. Dengan adanya pembaptisan pribadi kita diharapkan
kita bisa menyatu dengan Allah secara
utuh.
Tetapi
pada kenyataannya, perilaku kita seringkali menjauhkan kita dari kasih Allah
yang sudah secara serta merta kita terima. Bahkan tak jarang kita menganggap
Allah meninggalkan kita. Dengan berbagai macam alas an hingga akhirnya kita tak
jarang melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran dan kasih ilahi.
Sebagai contoh adalah kita melanggar 10 Perintah Allah dan 5 Aturan Gereja. Dan
perbuatan dosa kita, jika boleh menyebutnya demikian, acap kali akhirnya
menjadi kebiasaan yang membutakan kita dan menjauhkan kita dari kasih Allah. ["Semua telah berdosa dan tidak
memiliki kemuliaan Allah" (Rom 3:23)].
Disini,
kita meyakini bahwa Allah sendiri sudah memerintahkan kita untuk lebih mengenal
Allah dan cinta kasihNya. Melalui Yesus, PutraNya yang tunggal, yang
dikasihiNya, kita dapat mengenal cinta Allah serta mengambil bagian dalam hidup
Allah bersama dengan yang lain. ["Demikian
besar cinta Allah kepada dunia, sehingga Ia mengutus Putera Tunggalnya, supaya
barang siapa percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan memperoleh hidup
kekal" (Yoh 3:16).]
Di
dalam diri Yesus Kristus, Allah menjadi manusia serta masuk ke dunia ini untuk
menjembatani jurang yang memisahkan Allah dengan manusia. Berkat hidup, wafat dan kebangkitanNya, Yesus
Kristus mem-berikan kemungkinan kepada manusia untuk mengalami hidup yang
berlimpah ini. ["Akulah jalan,
kebenaran dan hidup : tak seorangpun dapat datang kepada Bapa kalau tidak
melalui Aku" (Yoh 14:16)].
Pada
tahap ini, diharapkan kita semakin menerima Tuhan Allah kita didalam kehidupan
kita masing-masing. Supaya segala karunia kasih Allah menyertai kita didalam
kehidupan kita. Karunia itu berupa karunia
Roh Kudus yang mampu memberikan kekuatan kepadamu untuk menghayati hidup
ini. Jika karunia Roh Kudus memenuhi seluruh hidup kita serta mengubah kita,
maka kita akan semakin mengenal dan mengalami cinta Allah serta hidup yang
berlimpah-limpah yang dijanjikan Yesus. Yesus menjanjikan Roh Kudus kepada
para pengikutNya (Yoh
16:12-13; 14:16-17).
Kapan
saja itu bisa terjadi? Kuasa Roh Kudus ini nyata sekali dalam Gereja purba,
pada umat kristen yang pertama.
1. Pantekosta : janji Allah dipenuhi (Kis 2:4), diberikan karunia bahasa roh, mengalami perbedaan perilaku àkeberanian,
kekuatan, kesatuan, cintakasih, pewartaan yang efektif.
2. Sesudah Pantekosta : Sebutkan Filipus di Samaria (Kis 8), Paulus dan Ananias (Kis 9), Petrus dan Cornelius (Kis 10). Ketika Paulus di
Efesus (Kis 19) àDi
situ juga berbicara dalam bahasa roh serta bernubuat adalah tanda Roh Kudus.
Nah,
disinilah kita akan menerima kasih karunia Allah berupa kasih Roh Kudus yang
tidak akan pernah berhenti berkarya. Gereja tidak pernah kehilangan hidup Roh
Kudus ini maupun peng-alaman kuasa Roh Kudus. Tetapi dalam sejarahnya Gereja
mengenal pasang surut serta saat-saat di mana hidup dalam Roh ini mengendur,
tetapi juga di mana ada pembaharuan rohani yang makin berkembang.
Dewasa ini dalam Gereja Katolik kita jumpai
pembaharuan rohani yang makin meluas, yang kelihatannya merupakan jawaban atas
doa Paus Yohanes XXIII beserta seluruh Gereja menjelang Konsili Vatikan II:
"Perbaharui ya Tuhan, dalam masa kami ini, keajaiban-keajaibanMu seperti
suatu Pantekosta baru". Dalam tahun-tahun sesudah Konsili Vatikan II
banyak orang katolik mengalami kelepasan kuasa Roh Kudus atau pembaharuan
pengalaman mereka akan kuasa Roh Kudus.
Pembaharuan
rohani yang dialami orang-orang katolik ini juga dialami orang-orang kristen
lainnya. Ratusan juta orang kristen sedang mengalami kuasa Roh Kudus yang sama
seperti yang dialami orang-orang kristen pertama. Pada kesempatan ini uraikan
perbedaan yang disebabkan Roh Kudus dalam hidup seorang kristen, dengan
contoh-contoh sebagai berikut :
- Hidup doa berubah à Allah lebih menjadi nyata dalam doa.
- Kitab Suci à bagaimana Roh menjadikan Kitab Suci hidup
- Mewartakan Yesus kepada orang lain àhal itu datang dari suatu pengenalan baru tentang Yesus Kristus.
- Terbentuknya komunitas kristiani à berbagi tentang hidup baru.
- Karunia-karunia Roh kudus
- Karunia bahasa roh, merupakan suatu karunia doa yang diterima oleh kebanyakan orang bila mereka dipermandikan dalam Roh.
- Nubuat, berbicara dalam bentuk orang pertama, menyampaikan kata-kata yang diilhamkan Allah kepada kita dan ini biasanya merupakan bagian penting dalam pertemuan kelompok.
- Karunia-karunia lain seperti yang dibicarakan dalam 1 Kor 12:4-11
- Buah-buah Roh Kudus (Gal 5:22) : Roh Kudus mulai mengadakan perubahan-perubahan dalam watak dan sikap orang, sehingga kita mulai mampu berbuat seperti yang diperbuat Kristus.
Retret awal ini merupakan suatu sarana untuk lebih mengenal Hidup
dalam Roh serta persiapan untuk menerima pencurahan Roh Kudus dan untuk
dibaptis dalam Roh Kudus
Tujuan
Seperti
sudah disebutkan diatas ialah, bahwa Retreat Awal ini bertujuan untuk
mendekatkan kita dengan Allah supaya kasih Allah menyertai kita dan kita
semakin mengenal kasihNya. Dan tentu saja kita mengenal Allah kita sendiri
yaitu Yesus Kristus.
Langkah
Mengikuti
setiap perjalanan retreat awal yang tentunya akan diajarkan oleh para suster
Putri Karmel dan frater CSE dari Lembah Karmel yang mana akan diadakan pada
jadual yang sudah ditentukan oleh pengelola Lembah Karmel.
Disana
akan diajarkan bagaimana kita harus membuka hati kepada setiap sapaan ilahi
Allah kita melalui firmanNya yang sudah lebih dari 2000 tahun menyapa kita.
Nantinya akan diajarkan disana apa itu Lectio Divina, Doa Yesus, dan bagaimana
Allah sendiri mengasihi kita semua.
Bahan-bahan pengajaran :
·
C I N T
A K A S I H A L L A H
Tujuan : Untuk menarik orang ke seminar, menyiapkan mereka untuk berpaling
kepada Tuhan, untuk membangunkan iman dalam diri orang yang hadir. "Demikian besar cinta Allah kepada
dunia, sehingga Ia mengutus Putera TunggalNya, supaya barang siapa percaya
kepadaNya tiada binasa, melainkan memperoleh hidup kekal" (Yoh 3:16).
·
P E N Y E
L A M A T A N
Tujuan : Membantu orang mengenali dan menginsyafi arti agama
kristen yang mendalam; membantu mereka mengerti pesan kristen yang pokok: apa
yang telah dilakukan Yesus bagi mereka dan apa yang akan dilakukanNya. Membantu mereka menyadari, bahwa perlulah
kita mengambil suatu keputusan yang serius.
·
H I D U
P B A R U
Tujuan : Untuk memberikan kesaksian, bahwa Injil sungguh-sungguh
kabar yang menggembirakan, serta meyakinkan para peserta, bahwa mereka dapat
memiliki suatu hidup baru dengan menerima Roh Kudus (secara lebih penuh). Dan untuk memperlihatkan, bahwa hidup baru
ini berkisar pada pengalaman hubungan pribadi dengan Yesus kristus. "Aku datang supaya mereka memperoleh
hidup, hidup yang berlimpah-limpah" (Yoh
10:10b)
·
MENERIMA
KARUNIA ALLAH
Tujuan : Membantu orang berpaling dari segala sesuatu yang tidak
sesuai dengan hidup kristiani, serta mempersiapkan mereka untuk minta dalam
iman Hidup Roh yang penuh. "Barang
siapa haus, baiklah ia datang kepadaKu dan minum! Barang siapa percaya kepadaKu
seperti yang dikatakan Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir
aliran-aliran air hidup" (Yoh
7:37-38).
·
BERDOA
UNTUK DIPERMANDIKAN DALAM ROH
Tujuan : Menolong orang melakukan penyerahan yang otentik kepada
Kristus, menolong mereka supaya dipermandikan dalam Roh dan berbicara dalam
bahasa roh. "Ketika Paulus
menumpangkan tangannya atas mereka, Roh Kudus turun atas mereka dan mereka
berbicara dalam bahasa roh serta bernubuat" (Kis 19:7).
·
DIUBAH
MENJADI SERUPA DENGAN KRISTUS
Tujuan : Membantu orang mengatasi persoalan yang mereka alami, dan
membantu mereka menjadi anggota suatu kelompok karismatik. "Bukan seolah-olah aku telah sempurna, melainkan aku mengejarnya,
kalau-kalau aku dapat menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus
Yesus". (Fil 3:12 ).
·
P E R T U
M B U H A N
Tujuan : Untuk membantu mereka membuat keputusan supaya mengambil
langkah-langkah konkrit yang memungkinkan mereka tumbuh dalam Roh. "Akulah pokok anggur dan kamulah
ranting-rantingnya. Barang siapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia
berbuah banyak, sebab di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa" (Yoh 15:5).
Kesimpulan
Kita harus
belajar lebih banyak lagi tentang hidup Katolik secara Benar. Perlu
senantiasa memperhatikan pengajaran yang diberikan dalam kelompok doa. Kita
senantiasa membutuhkan kekuatan dan bantuan orang lain, sharing pengalaman,
nasehat.
Kita membutuhkan
suatu situasi tertentu di mana kita dapat belajar mengabdi Allah. Bila suasana
tersebut belum ada, kita harus menciptakannya bersama.
-------------------------------------------------------------------
ps. mengenai materi pengajaran dan urutan serta apa yang menjadi acuan dalam pengajaran,
adalah wewenang sepenuhnya dari pihak Lembah Karmel
*tulisan penulis berdasarkan meteri yang pernah didapat selama mengikuti retreat
-------------------------------------------------------------------
ps. mengenai materi pengajaran dan urutan serta apa yang menjadi acuan dalam pengajaran,
adalah wewenang sepenuhnya dari pihak Lembah Karmel
*tulisan penulis berdasarkan meteri yang pernah didapat selama mengikuti retreat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar